Cinta adalah
sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Karena ku anggap mereka
semua adalah sama, namun aku bisa merasakan perasaan yang berbeda ketika
pertama kali mengenalnya. Sulit mengatakan perasaan yang sebenarnya terjadi. Aku
melihat teman-teman ku dengan mudah jatuh cinta, karena berganti-ganti pacar
dengan gampang. Aneh memang, apakah cinta sejati adalah seperti yang saya
lihat? Aku merasakan hanya seorang itulah yang menyebabkan ketar-ketir, tidak
ada yang lain, inikah cinta sebenarnya. Sesuatu yang belum pernah ku tahu sepenuhnya, hanya sebatas yah, sebuah kata2 yang magic, sakral, entahlah.
Apapun itu yang jelas aku rasakan kini.
Apapun itu yang jelas aku rasakan kini.
Sebuah pepatah mengatakan Witing Tresno
Jalaran Soko Kulino apakah benar?
Tentu aku tidak tahu karena aku belum
pernah mengalaminya, karena aku jatuh cinta kepada seorang yang hanya 5 hari
mengenal dan hanya sebentar bertemu dengannya. Aku tidak pernah lama bersama
dengannya saat itu, hanya sebentar saat acara sekolah. Aneh memang aku menyukai
dia, sedangkan banyak temanku yang mungkin jauh lebih cantik darinya, tetapi aku tidak memiliki
rasa apa-apa kepada mereka kecuali sebatas pertemanan. Lucu yang aku alami ini
tetapi begitulah kenyataannya. Apakah hidup hanya lelucon saja seperti yang
tertulis dalam kitab suci? Ah, tentu aku hanya bisa mengira-ngira mengapa Tuhan
mengatakan jika hidup ini hanya lelucon saja. Lalu kapan dan bagaimana hidup
yang sebenarnya? Jika hidup saat ini bukanlah hidup yang sebenarnya maka, saya
bisa katakan bahwa hidup kita saat ini adalah kematian dan kita akan bangkit suatu
saat dari kematian kita menuju kehidupan yang sebenarnya.
Agama berkata bahwa kehidupan yang sejati
adalah kehidupan akhirat dan kita hidup di dunia tak lebih dari sekadar seorang
musafir yang duduk istirahat sebentar dalam perjalanannya. Lalu aku berpikir
untuk apa Tuhan membuat semua ini, aku tahu itu semua adalah preogratif Tuhan
namun, aku masih terngiang-ngiang mengapa aku mesti hidup atau mengapa dunia
ini mesti ada? Jika akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya mengapa pula ada
kehidupan dunia yang hanya ilusi belaka? Oh, supaya mencari bekal untuk
kehidupan yang sebenarnya. Tetapi mengapa mencari bekal koq di dunia yang hanya
lelucon semacam ini? Bahkan dalam ajaran Budha hidup ini adalah samsara maka
manusia harus memotong rantai samsara tersebut agar tidak reinkarnasi kembali. Ah
hidup ini sungguh naif, dan ketika aku berpikir maka aku semakin mengetahui
bahwa aku tidak mengerti apa-apa. Bahkan diriku sendiri, jangankan memikirkan hidup
yang jauh lebih kompleks dan bermacam-macam. Tuhan Aku butuh kehadiranmu agar
aku bisa tanyakan hakikat sebenarnya hidup ini. Sungguh aku adalah manusia tidak
tahu dan bodoh, yang tidak ada apa-apanya ketimbang keagungan dan kebesaranmu. Maka,
aku butuh dan ingin melihat serta berdialog denganmu, mungkin aku adalah
manusia yang lancang, tetapi aku benar-benar tidak tahu semua ini.
Kembali lagi dengan masalah cinta, entah mengapa aku menulis ini akupun tak tahu. karena semakin aku berpikir maka aku semakin tak tahu. aneh? aku juga berpikir bahwa aku aneh... Tuhan beri aku petunjuk sudah benarkah aku selama ini? jika aku menyukainya bukan karena engkau Tuhan maka berilah aku jalanMu yang hanif itu. Akhirnya aku menyadari bahwa berpikir tanpaMu aku hanyalah seonggok daging yang tidak berguna. Karena piciknya pengetahuanku tanpa bimbinganmu... Namun kini aku juga mengerti bahwa rasa suka atau cinta adalah anugrah Tuhan dan tergantung bagaimana menyikapinya. Wallahua'lam. By. Santri Sodron dari Wetan
Kembali lagi dengan masalah cinta, entah mengapa aku menulis ini akupun tak tahu. karena semakin aku berpikir maka aku semakin tak tahu. aneh? aku juga berpikir bahwa aku aneh... Tuhan beri aku petunjuk sudah benarkah aku selama ini? jika aku menyukainya bukan karena engkau Tuhan maka berilah aku jalanMu yang hanif itu. Akhirnya aku menyadari bahwa berpikir tanpaMu aku hanyalah seonggok daging yang tidak berguna. Karena piciknya pengetahuanku tanpa bimbinganmu... Namun kini aku juga mengerti bahwa rasa suka atau cinta adalah anugrah Tuhan dan tergantung bagaimana menyikapinya. Wallahua'lam. By. Santri Sodron dari Wetan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar